Apa Itu Perilaku Konsumen? Ini Faktor yang Memengaruhi dan Manfaat Memahaminya

Apa Itu Perilaku Konsumen? Ini Faktor yang Memengaruhi dan Manfaat Memahaminya

  • Comunitaz

  • Separator Icon
  • 15 Agustus 2025

  • Separator Icon
  • Bisnis
  • Separator Icon
  • 6 min read

  • Separator Icon
  • 13 views

Perilaku konsumen adalah salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk memahami target audience dengan lebih baik. Memahami konsumen atau audiens juga akan membantu Anda dalam menciptakan konten yang tepat dan relevan. 

Pahami lebih lanjut apa itu perilaku konsumen dan faktor-faktor yang memengaruhinya pada pembahasan berikut ini!

Apa Itu Perilaku Konsumen?

Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana konsumen memilih, membeli, menggunakan, hingga mengevaluasi suatu produk. Konsumen yang dimaksud dapat berupa individu, kelompok, maupun organisasi atau lembaga tertentu. Dengan kata lain, perilaku konsumen adalah hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.

Perilaku konsumen membantu Anda memahami bagaimana perjalanan konsumen (customer journey) hingga akhirnya melakukan pembelian. Proses mencakup pengenalan masalah atau kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif yang ada, serta perilaku pasca pembelian.

Memahami perilaku konsumen berguna untuk mengembangkan produk yang tepat dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Ketika Anda memahami konsumen membuat keputusan, Anda dapat merumuskan strategi yang lebih efektif dan menarik bagi konsumen. Anda juga dapat mengidentifikasi tren pasar sehingga dapat beradaptasi dan berinovasi dengan lebih cepat.

Faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen terbentuk oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.

1. Faktor Psikologis

Faktor psikologis adalah faktor yang berkaitan dengan proses mental atau emosional yang memengaruhi keputusan membeli seseorang. Elemen dalam faktor psikologis beragam, antara lain sebagai berikut:

  • Motivasi: Dorongan internal yang menggerakkan seseorang untuk bertindak demi memenuhi kebutuhan atau keinginan. Misalnya, rasa lapar mendorong seseorang untuk mencari makanan. 
  • Persepsi: Cara seseorang memahami informasi dan membentuk gambaran tentang sesuatu. Misalnya, persepsi terhadap merek “mewah” bisa berbeda bagi setiap individu.
  • Pembelajaran: Perubahan perilaku yang timbul dari pengalaman. Jika seseorang memiliki pengalaman positif dengan suatu produk, kemungkinan besar mereka akan membelinya lagi. Sebaliknya, pengalaman negatif akan membuat mereka mencari alternatif lain.
  • Keyakinan dan Sikap: Pandangan atau kepercayaan terhadap sesuatu yang membentuk keputusan. Misalnya, seseorang yang lebih suka produk lokal karena dianggap lebih ramah lingkungan.

2. Faktor Pribadi

Faktor pribadi adalah faktor yang berkaitan dengan karakteristik unik individu. Hal ini dapat berubah seiring waktu dan memengaruhi preferensi serta keputusan pembelian konsumen. Berikut beberapa elemen faktor pribadi dan contohnya.

  • Usia dan Tahap Siklus Hidup: Kebutuhan dan keinginan seseorang berubah seiring bertambahnya usia dan tahapan hidup. Misalnya, prioritas pembelian seseorang yang baru menikah akan berbeda dengan seseorang yang sudah pensiun.
  • Pekerjaan: Profesi seseorang dapat memengaruhi jenis produk yang dibeli. Misalnya, seorang eksekutif membutuhkan gawai kelas atas, sementara seorang seniman lebih tertarik pada alat lukis.
  • Situasi Ekonomi: Pendapatan, tabungan, dan aset individu secara langsung memengaruhi daya beli. 
  • Gaya Hidup: Pola hidup seseorang yang diekspresikan melalui aktivitas, minat, dan opini. Gaya hidup dapat sangat memengaruhi pilihan produk, mulai dari jenis makanan, pakaian, hobi, hingga jenis liburan.
  • Kepribadian dan Konsep Diri: Misalnya, seseorang dengan kepribadian aktif mungkin lebih memilih produk yang dinamis, seperti sepeda gunung atau pakaian olahraga.

3. Faktor Budaya

Faktor budaya adalah salah satu penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Hal ini mencakup nilai-nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku yang dipelajari seseorang dari keluarga dan institusi penting lainnya di masyarakat.

Berikut beberapa elemen dalam faktor budaya dan contohnya:

  • Budaya: Seperangkat nilai, norma, kepercayaan, kebiasaan, dan tradisi yang dianut oleh suatu masyarakat. Misalnya, budaya di beberapa negara Asia sangat menghargai produk yang tahan lama dan bernilai, sementara di negara Barat mungkin lebih fokus pada inovasi atau tren terbaru.
  • Sub-budaya: Setiap budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil, seperti kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Masing-masing sub-budaya ini memiliki nilai, kepercayaan, dan kebiasaan yang lebih spesifik yang memengaruhi preferensi pembelian. Misalnya, preferensi makanan halal bagi komunitas Muslim.
  • Kelas Sosial: Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, di mana anggotanya memiliki nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial seringkali ditentukan oleh kombinasi pekerjaan, pendapatan, pendidikan, dan kekayaan. 

4. Faktor Sosial

Faktor sosial adalah pengaruh dari lingkungan sosial yang secara langsung atau tidak langsung memberikan pengaruh terhadap seseorang. Berikut beberapa elemen dalam faktor sosial yang dapat memengaruhi perilaku konsumen.

  • Keluarga: Anggota keluarga memiliki peran yang berbeda dalam proses pengambilan keputusan pembelian, dan dinamika keluarga sangat memengaruhi pilihan produk dan merek.
  • Kelompok Referensi: Kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Contohnya adalah teman, rekan kerja, komunitas online, atau bahkan selebriti atau influencer
  • Peran dan Status: Seseorang dapat membeli produk tertentu untuk mencerminkan status atau peran sosialnya. Misalnya, seorang manajer mungkin memilih pakaian atau kendaraan yang mencerminkan statusnya.

Pentingnya Memahami Perilaku Konsumen bagi Influencer

Sebagai bagian dari kelompok referensi yang dapat memberikan pengaruh, seorang influencer perlu memahami perilaku konsumen. Berikut beberapa alasan pentingnya memahami perilaku konsumen bagi influencer, KOL, atau pembuat konten.

1. Menyampaikan Pesan yang Tepat

Perilaku konsumen membantu Anda menyusun pesan yang sesuai dengan minat, kebutuhan, dan gaya komunikasi audiens. Pesan yang tepat akan terasa lebih personal dan meyakinkan, sehingga mendorong audiens tertarik atau bahkan melakukan tindakan tertentu. 

Tak hanya itu, seorang influencer sering kali berperan sebagai jembatan antara merek dan audiens. Untuk menjadi jembatan yang efektif, Anda harus tahu persis apa yang ingin didengar audiens dan bagaimana cara terbaik menyampaikannya.

2. Membuat Konten yang Relevan dan Menarik

Konten akan lebih efektif jika disesuaikan dengan kebiasaan, tren, dan preferensi audiens. Dengan memahami perilaku konsumen, Anda bisa memilih topik dan gaya konten yang relevan. Audiens pun akan lebih tertarik dan terdorong untuk melakukan engagement dengan konten Anda. 

Ketika Anda mempelajari perilaku konsumen, Anda dapat mengetahui minat spesifik target audience. Anda juga dapat menyesuaikan format konten sesuai dengan preferensi audiens dan menjawab pertanyaan atas kebutuhan atau masalah mereka.

3. Meningkatkan Kredibilitas dan Kepercayaan

Seorang influencer yang memahami audiens dan menyajikan konten yang relevan akan terlihat lebih autentik. Kesan “nyambung” dan tidak memaksakan isi konten akan membuat audiens lebih percaya dan loyal. Dengan begitu, audiens akan mengikuti dan bertindak berdasarkan rekomendasi influencer yang mereka percaya.

Pastikan Anda mengetahui dengan baik kebutuhan dan preferensi audiens agar dapat membuat konten yang relevan. Anda juga perlu konsisten dalam menampilkan nilai-nilai yang menjadi ciri khas konten agar audiens merasakan keterikatan yang lebih mendalam dan membangun kepercayaan.

4. Meningkatkan Peluang Kerja Sama dengan Brand

Brand sangat memperhatikan kemampuan influencer dalam memahami dan menjangkau audiens mereka. Influencer yang tahu cara berkomunikasi secara efektif berdasarkan perilaku konsumen lebih berpotensi diajak kerja sama oleh brand. 

Mengapa begitu? Hal ini karena influencer yang memahami audiens dapat membangun branding produk yang lebih kuat. Kampanye pemasaran yang dilakukan pun lebih tepat sasaran dengan hasil yang terukur.


Optimalkan Peluang Bersama Comunitaz

Selain memahami perilaku konsumen, Anda juga dapat bergabung dengan platform influencer untuk memperluas koneksi dan peluang. Comunitaz adalah komunitas influencer dan KOL yang menawarkan hal tersebut. Tak hanya itu, Anda pun bisa mendapatkan penghasilan tambahan melalui Comunitaz.

Comunitaz adalah platform yang mempertemukan brand dengan kreator digital untuk berkolaborasi dalam berbagai kampanye pemasaran. Comunitaz juga menjadi wadah bagi para kreator untuk saling belajar dan berbagi ilmu serta pengalaman. Para kreator juga bisa mendapatkan pelatihan seputar konten kreatif langsung dari para pakar di dunia digital.

Untuk bergabung, Anda hanya perlu mendaftarkan diri melalui situs https://comunitaz.com/, memilih campaign brief yang sesuai, dan menjalankan tugas yang tersedia. Setelah tugas selesai, Anda akan mendapatkan penghasilan.

Mudah, bukan? Jadi tunggu apa lagi? Segera daftar dan bergabunglah bersama komunitas digital creator di Comunitaz! Comunitaz, your community experience platform.