Social media monitoring adalah salah satu kegiatan yang perlu Anda terapkan untuk membantu pembuatan konten yang optimal. Kegiatan ini dapat memberikan insight mengenai audiens, topik, hingga tren di media sosial. Social media monitoring sering dianggap sama dengan social listening, padahal keduanya adalah hal yang berbeda.
Pahami lebih dalam apa itu social media monitoring dan manfaatnya untuk konten Anda. Anda juga akan mengetahui apa saja yang membedakan antara social media monitoring dan social listening pada pembahasan berikut ini.
Apa Itu Social Media Monitoring?
Social media monitoring adalah proses pengumpulan, pelacakan, dan analisis percakapan serta pesan yang terkait dengan suatu merek, produk, industri, atau topik tertentu di berbagai platform media sosial. Tujuannya adalah untuk mendapatkan wawasan (insight) yang berharga dari data tersebut, yang kemudian dapat digunakan untuk pengambilan keputusan strategis.
Social media monitoring berfokus pada apa yang sedang dibicarakan dan terjadi di media sosial terkait dengan entitas yang dipantau. Proses ini adalah pendekatan yang lebih reaktif, di mana Anda mencari dan merespons pesan atau masukan yang secara langsung ditujukan atau menyebut Anda.
Tools Social Media Monitoring
Berikut beberapa tools social media monitoring yang bisa Anda gunakan:
- Hootsuite
- Sprout Social
- Mentionlytics
- Brandwatch
- Keyhole
- Agorapulse
- Talkwalker
- NoLimit
- Awario
- BuzzSumo
Manfaat Social Media Monitoring
Berikut beberapa manfaat social media monitoring yang perlu Anda ketahui.
1. Memahami Persepsi Merek
Social media monitoring membantu Anda mengetahui bagaimana publik memandang merek atau branding personal Anda. Social media monitoring memungkinkan Anda untuk melacak setiap sebutan (mentions) di berbagai platform media sosial. Sebutan tersebut termasuk postingan, komentar, ulasan, bahkan percakapan di grup.
Anda pun bisa mengukur sentimen yang terkait dengan sebutan-sebutan tersebut, apakah positif, negatif, atau netral. Dengan begitu, Anda dapat mengidentifikasi apakah strategi branding Anda sudah tepat sasaran dan area mana yang perlu diperbaiki.
2. Mengelola Reputasi
Social media monitoring memungkinkan Anda mendeteksi isu negatif atau kritik yang muncul secara online sebelum berkembang menjadi krisis besar. Anda bisa dengan cepat mengidentifikasi sumber masalah, sejauh mana penyebarannya, dan siapa saja yang terlibat. Hal ini memungkinkan Anda untuk merespons secara proaktif dan menjaga kepercayaan publik.
3. Mengukur Efektivitas Kampanye
Social media monitoring membantu Anda mengukur keberhasilan kampanye media sosial. Selama atau setelah peluncuran kampanye, Anda bisa memonitor hashtag kampanye, sebutan merek, atau kata kunci terkait. Anda juga dapat melacak metrik penting seperti reach (jangkauan), engagement (interaksi), dan potensi konversi.
Pengukuran tersebut memberikan data kuantitatif dan kualitatif tentang kinerja kampanye Anda. Anda bisa melihat apakah pesan kampanye Anda resonan dengan target audiens, apakah tujuan kampanye tercapai, dan apa yang perlu dioptimalkan untuk kampanye berikutnya. Dengan begitu, Anda dapat mengalokasikan anggaran pemasaran dengan lebih efektif dan efisien.
4. Menganalisis Kompetitor
Social media monitoring dapat Anda gunakan untuk melihat strategi dan performa kompetitor di media sosial. Anda bisa melihat bagaimana audiens berbicara tentang pesaing Anda serta kekuatan dan kelemahan mereka di mata konsumen. Anda pun dapat memantau strategi yang kompetitor gunakan di media sosial dan bagaimana respon pasar terhadap strategi mereka.
Melalui informasi tersebut, Anda dapat mengidentifikasi peluang pasar yang belum dimanfaatkan pesaing atau menemukan celah di mana Anda bisa membedakan diri. Informasi tersebut juga membantu Anda tetap relevan dan kompetitif di pasar.
5. Meningkatkan Layanan Pelanggan
Media sosial seringkali menjadi saluran pertama bagi pelanggan untuk meluapkan keluhan, mengajukan pertanyaan, atau memberikan masukan. Melalui social media monitoring, Anda bisa mengidentifikasi pertanyaan, keluhan, atau komentar pelanggan yang memerlukan tanggapan.
Anda pun dapat memberikan respon yang cepat dan mengubah pengalaman konsumen yang negatif menjadi positif. Peningkatan layanan pelanggan di media sosial tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga membangun citra merek dan mendorong loyalitas merek.
Perbedaan Social Media Monitoring dan Social Listening
Secara sekilas, social media monitoring dan social listening terlihat seperti hal yang sama. Namun keduanya memiliki perbedaan, terutama dalam fokus utama dan pendekatan yang dilakukan. Berikut perbedaan antara social media monitoring dan social listening yang perlu Anda ketahui.
1. Fokus Utama
Social media monitoring berfokus pada apa yang sedang dikatakan atau terjadi. Dengan kata lain, social media monitoring fokus pada identifikasi apa yang muncul di permukaan.
Social media monitoring berfokus pada pelacakan sebutan (mentions) spesifik, kata kunci, hashtag, dan volume percakapan yang relevan secara real-time. Tujuannya untuk merespons dan menangani interaksi langsung dengan audiens.
Sementara itu, social listening berfokus pada mengapa suatu hal dikatakan dan apa implikasinya. Social listening mengidentifikasi atas pertanyaan mengapa dan bagaimana terhadap sesuatu yang terjadi.
Social listening berfokus pada analisis mendalam terhadap percakapan untuk memahami sentimen yang mendasari, tren yang muncul, pola perilaku, kebutuhan audiens, dan wawasan strategis yang lebih luas. Tujuannya untuk memahami tren, emosi, dan insight strategis dari percakapan publik.
2. Pendekatan
Social media monitoring memiliki pendekatan yang bersifat reaktif. Anda memantau dan merespons terhadap data yang telah muncul atau kejadian yang sudah terjadi. Social media monitoring digunakan untuk tindakan cepat dalam menanggapi komentar, keluhan, atau mention yang muncul.
Sementara itu, social listening memiliki pendekatan yang bersifat proaktif. Anda secara aktif mencari dan menganalisis data untuk mengidentifikasi peluang, ancaman, atau tren yang belum sepenuhnya terlihat. Social listening digunakan untuk pengambilan keputusan strategis dengan analisis mendalam.
3. Aktivitas
Berikut beberapa aktivitas yang dilakukan pada social media monitoring:
- Melacak sebutan merek, produk, atau kampanye.
- Mengidentifikasi keluhan atau pertanyaan pelanggan untuk ditindaklanjuti.
- Mengukur volume sebutan merek dari waktu ke waktu.
- Mengawasi kompetitor secara langsung.
- Merespons komentar negatif atau positif.
Sementara itu, berikut aktivitas yang dilakukan pada social listening:
- Menganalisis sentimen keseluruhan terhadap merek, produk, atau topik.
- Mengidentifikasi influencer atau advokat merek.
- Mendeteksi tren pasar atau industri yang sedang berkembang.
- Memahami kebutuhan dan keinginan target audiens yang belum terpenuhi.
- Menemukan ide-ide baru untuk konten atau pengembangan produk.
- Melakukan riset pasar berbasis percakapan.
Kelola Social Media Monitoring dengan Tepat
Implementasi social media monitoring yang tepat dapat membantu Anda membuat konten-konten yang efektif. Anda pun bisa menganalisis apakah strategi konten yang dijalankan sudah efektif atau perlu melakukan perbaikan.
Agar potensi konten lebih maksimal, Anda dapat bergabung dengan komunitas para creator seperti Comunitaz. Comunitaz adalah platform yang mempertemukan brand dengan kreator digital untuk berkolaborasi dalam berbagai kampanye pemasaran. Anda pun dapat menghasilkan cuan melalui kolaborasi dengan brand-brand ternama.
Tak hanya itu, Comunitaz juga menjadi wadah bagi para kreator untuk saling belajar dan berbagi ilmu serta pengalaman. Para kreator juga bisa mendapatkan pelatihan seputar konten kreatif langsung dari para pakar di dunia digital.
Untuk bergabung, Anda hanya perlu mendaftarkan diri melalui situs https://comunitaz.com/, memilih campaign brief yang sesuai, dan menjalankan tugas yang tersedia. Setelah tugas selesai, Anda akan mendapatkan penghasilan.
Mudah, bukan? Jadi tunggu apa lagi? Segera daftar dan bergabunglah bersama komunitas digital creator di Comunitaz! Comunitaz, your community experience platform.